Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Watu Gandul Dulu Primadona Kini Berasa Mistis

Gambar
Berada di desa sambongrejo, kecamatan Gondang, kabupaten Bojonegoro, Jawa Tmur. Memiliki pemandangan unik dan terjadi secara alami banyak yang penasaran dengan wisata satu ini. Adanya tumpukan batu yang berukuran besar yang tersusun cantik secara alami dan terdapat batu yang mengantung di antara batuan laginnya. Itulah mengapa disebut watu gandul dalam bahasa Jawa yang airtinya batu yang menggantung. Lokasinya yang harus melewati perkebunana jagung warga dan sepedah hanya bisa di parkiran di dekat motor para petani dan kita harus berjalan 10 menit menaiki bukit dan di tengah perkebunan warga. Tidak untuk pengunjung pengguna mobil. Karna kalian harus berjalan lebih jauh dari pertigaan desa. Lokasi ini ternyata masuk dalam kawasan Geopark di Bojonegoro. Sayangnya lokasi wisata ini sudah sepi dan jarang peminat lagi. Karena lokasi yang yang harus berjalan jauh jarang pengunjung yang merasa kelelahan. Kini lokasi ini sudah terbengkalai dan hanya saya dan teman saya yang mengunju

Waduk Pedang Bukan Waduk yang Sebenarnya

Gambar
Banyak yang menyebut ini waduk tapi menurutku waduk itu gak sekecil ini, lebih cocok disebut embung sih. Tapi sebagaian warga juga menyebutnya dengan embung ada juga yang menyebutnya waduk. Memiliki sejuta potensi yang berguna sebagian masayarat sekitar. Memiliki panjang 100meter, lebar 100 meter, dan kedalaman 7 meter. Dibuat pada tahun 2012 dari dinas pengairan kabupaten Bojonegoro guna mencukupi pengairan kebutuhan persawahan warga. Yang utama adalah sebagai tadah air hujan saat musim penghujan, dan tidak akan kesulitan pengairan saat musim kemarau. Banyak yang mengisi embung tersebut dengan beberapa jenis ikan untuk hiburan memancing para warga setempat. Biasanya dihari minggu para warga memanfaatkan embung tersebut sebagi sarana refreshing keluarga. Terletak di desa Kepohkidul kecamatan Kedungadem, kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Tidak ada tiket masuk karna terletak di pinggir jalanan dari desa datu menuju desa lainnya tidak juga disediakan toilet. Tetapi  ada satu warun

Waduk Pacal dengan Pulau Kecil yang Bikin Penasaran

Gambar
Berada di 35 KM Bojonegoro di pinggiran jalana Bojonegoro-Nganjuk lebih tepatnya di desa kedungsumber, kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur. Dibagun sejak 1924 dan diresmikan tahun 1933. Termasuk bangunan rasaksa dan peninggalan sejarah. Menjadi andalan para petani di 10 kecamatan bagian selatan Bojonegoro. Tak hanya sebagai sarana pengairan di desa. Waduk ini biasanya banyak pengunjung saat hari libur telah tiba. Jalanan kesini juga sejuk melewati hutan jati yang bagus untuk berfoto. Jalanan menuju waduknya sendiri sudah bagus. Saat musim hujan debit air melimpah seperti danau pada umumnya, dan yang menarik disini sebelah selatan waduk terdapat pulau kecil yang sungguh mentang untuk dijadikan lokasi camping. Sayangnya kata warga setempat pulau itu disakralkan karna jika kita memaksa untuk melakukan camping disana kalau ada apa-apa tidak bisa segera berlari ataupun menaiki perahu yang disediakan. Karna perahu hanya beroperasi saat wisata waduk dibuka dan sorepun sudah tutup.

Banyu Kuning, Airnya Tak Berarti Kuning

Gambar
Wisata baru dan masih dalam usaha perbaikan dengan ditambah tempat istirahat, toilet, kantin, dan mushola. Berada di desa krodonan, kecamatan Gondang, kabupaten Bojonegoro. Sudah ada papan penunjuk tentang lokasi ini, sayangnya papan penunjuk yang dipertigaan sudah rusak, jadi harus mengendalikan GPS dan jangan khawatir dekat lokasi masih ada baner penunjuk wisata. Potensi yang idapat adalah yang pertama adalah air yeng mengalir di sungai bentuk terjunan dari pipa-pisa yang dipasang seperti grojongan air pada umumnya. Yang kedua dibagian kana nada seperti kolam bisa juga disebut kubangan yang airnya muncul dari tanah seperti gelembung air yang keluar dari celah batuan sungai yang endapan tersebut diindikasi memiliki Besi Ferrum (Fe) yang kandungan sangat tinggi. Waktu saya kesana ada warga sekitar yang bisa disebut remaja karang taruna desa tersebut, salah satu dari mereka menjelaskan bahwa dulu kemungkinan ada aktivitas gunung vulkanik pada ratusan juta tahun yang lalu. Airny

Waduk Prijetan yang Sepi tapi Masih Cantik

Gambar
Seluas 231 hektare di bangun pada masa jaman Belanda awal mula 1910 hingg1916 dan diresmikan pada tahum 1917. Waduk tersebut mengairi 4513 hetare sawah di 33 desa yang berada di kecamatan Kedungpring, Sugio, Modo. Untuk mendukung irigasinya waduk ini di dukung saluran primer yang mencapai 5176 meter dan saluran sekunder 21594 meter. Tidak hanya berfungsi sebagai pengairannya cocok utnuk dijadikan tempat wisata walau tidak seramai waduk gondang yang memiliki banyak fasilitas. Disini memang tidak disediakan mushola, rest area makan, bahkan tempat bermain anak-anak. Tapi beberapa lokasi terdapat bekas kapal dan perahu yang sudah terbengkalai. Dulu memang waduk ini semapat dijadikan lokasi wisata hanya berwisata berfoto dan menaiki perahu untuk mengelili waduk. Tetapi kini hanya digunakan warga sebagai pengairan sawah dan membawa hewan ternak seperti sapid an kamping untuk memakan rumput sekitar waduk. Bahkan hiburan warga sekitar waduk dengan memancing di pinggiran waduk. Bisa juga

Waduk Gondang Paling Ramai di Kunjungi Setiap Saat

Gambar
Waduk yang menawarkan keindahan tersendiri di siang baik malam hari, punya banyak fasilitas dan bisa menikmati dengan berbagai kegiatan disini. Nama gondang sendiri di ambil karna berada di desa Gondang Lor, kecamatan Sugio. Kenikmatan langusng kan kita rasakan di kawasan waduk seluas 6.60 hektare itu. Banyak pepohonan yang membuat sejuk dan ingin berlama-lama disana. Fasilitas yang disediakan adalah parkir yang sangat luas, toilet, mushola, arena bermain, tempat untuk medirikan camping. Biasanya arena camping dipenuhi oleh kegiatan pramuka oleh sekolah-sekolah daerah lamongan. Disini tersedia kandang-kandang yang berisi burung juga ular sebagai hiasan. Di pinggiran dekat waduk banyak warung lesehan yang cock untuk menikmati angina sepoi yang berhembus dari arah waduk. Kegiatan lainnya juga kalian juga bisa dengan menaiki perahu juga bebek yang dikayuh. Untuk masuk kesini banyak parkir untuk motor sebesar 5000 rupiah. Dan untuk tiket masuknya sendiri perorang dewasa 5000 rupiah

Sumber Mata Air Krawak Jangan Sampai Terlewatkan

Gambar
Sebuah objek wisata alam yang airnya keluar dari celah bebatuan sungai yang sangat jernih. Berada di tengah hutan jati desa Guwoterus kecamatan Montong, Tuban. Sumber air ini mengalir sepanjang sungai untuk pengairan irigasi lahan persawahan warga sekitar. Hanya ada fasilitas warung satu-satunya disana. Ada banyak toilet dan ruang ganti bagi yang setekah bermain air. Biaya masuknya pun hanya 10.000 permotor. Tempat ini juga asyik untuk dijadikan area camoing bersama teman-teman. Bagi kalian yang berniat untuk berlibur kemari hal wajib yang kalian tau jika membawa kamera diusahakan membawa kamera underwater agar tidak rusak karena basah. Dan jika berlibur kesini jika membawa barang berharga harap dijaga dengan pengawasan pribadi. Karna waktu saya kesini kemarin ada seorang ibu-ibu yang mersa kehilangan handphone.

Puncak Wangi Babat tak Sewangi Namanya

Gambar
Berada di kecamatan Babat kabupaten Lamongan. Dan memiliki ketinggian 300 mdpl tersusun dari tanah dan batuan kapur. Di daerah bukit masih banyak sekali goa yang belum banyak dikunjungi wisatawan. Ada juga danau kecil yang terisi jika hujan turun di atas bukit. Dan untuk sendangnya sendiri masyarakat sekitar memanfaatkan air sendang tersebut sebagai keperluan untuk mandi dan sebagian airnya digunakan untuk mengairi lading juga persawahan. Bebrapa tahun silam area ini di ambil alih oleh PT. Petro Kimia Gresik yang dimanfaatkan material tanah dan batuan kapurnya di keruk hingga habis-habisan tanpa peduli hal apa yang akan terjadi jika merusak alam dengan sebuah keserakahan hanya demi dijadikan sebuah semen. Akibat penggalian ini banyak pohon yang rela di tebang habis untuk memudahkan pekerja untuk mengeruk lebih banyak lagi dan habis. Meskipun kerusakan di bukit ini hampir tidak bisa diperbaiki tetapi ada keuntungan sekarang yang dijadikan tempat wisata yang dikelola warga sekit

Ada Rumah Merah Imut di Tengah Bukit Kapur Mas Mantup

Gambar
Menjadi  kota yang banyak memiliki bikit atapaun pegunungan kapur, kemungkinan besar memilik potensi tambang bahkan kini sisa tambang kapur di rubah menjadi lokasi wisata. Seperti halnya wisata gunung mas mantup ini yang berlokasi di desa Tugu, Kecamatan Mantup. Katanya di daerah gunung ini pernah di temukan sebuah bongkahan emas, karna ini mengapa lokasi wisata ini dinamakan gunung mas mantup. Wisata ini dibangun dengan isian rumah untuk bersantai dengan gazebo dan sedikit di beri pepohonana, arena taman bermain, dan sebuah warung yang menyediakan air juga sedikit snack. Rumah-rumah ini dihias layaknya perkampungan cina yang di chat warna meeah juga lampion yang di gantung di arena rumah. Untuk tiket masuknya tidak ada hanya membayar parkir kendaraan sebesar 10.000 rupiah saja. Jangan kaget ketika berwisata disini karna banyak papan-panan dari kayu yang bertuliskan kata-kata sedikit kocak dan terlihat aneh jika tidak terbiasa dengan lelucon

Bukit Kapur Rengel yang Terlihat Indah Tanda Perusakan Alam

Gambar
Sumber penghasilan dan juga bisa disebut sebagai merusak alam, dengan mengeruk habis bukit kapur dan menebang pepohonan. Kasusnya masih sama seperti puncak dan sendang wangi babat. Hanya saja bukit kapur di Rengel Tuban ini masih aktif dengan banyaknya pekerja juga pengeruk yang terus beroprasi selama 24 jam nonstop. Tidak ada biaya masuk. Dan menuju lokasi ini kalian tinggal mengikuti truk yang masuk gang dekat rumah-rumah warga. Tidak ada fasilitas seperti toilet ataupun tempat makan. Hanya tersedia gubuk warung satu-satunya yang biasanya para sopir dan juga pekerja sekedar melepas lelah untuk membeli snack dan minuman melepas dahaga. Bahkan warung tersebut juga tidak pernah tutup selam 24jam nonstop. Hingga penjualnya sering bergantian menjaga warung tersebut.

Di Jawa Timur hanya Air Terjun Nglirip Tuban yang Punya Danau Cantik

Gambar
Bukan seperti air terjun biasanya, seperti halnya di Sumba hampir mirip sih, tapi ini di Tuban loh. Dengan memiliki ketinggian 25-30 meter, dengan danau di bawahnya menambah kesan bikin betah. Berada di desa Mulyo Agung, Kecamatan Singgahan, Tuban. Terdapat dua rute menuju air terjun. Pertama lewat rute montong dan kedua jalur Jojogan. Kali ini saya melewati jalur Jojogan. Dibalik indahnya air terjun terdapat mitos bahwa siapapun pengunjung yang berniat mandi di danau bawah air terjun maka bisa hilang, padahal danau itu tidak terlalu dalam. Bahkan ada pernah pengunjung yang hilang setelah mandi di danau dabawah air terjun. Di cari oleh tim sar juga warga tidak berhasil. Akhirnya 3 hari mayatnya muncuk tiba-tiba di permukaan. Fasilitas yang disiakan sudah sangat lebgkap mulai dari mushola, toilet, dan tempat untuk membeli makanan dan minuman. Bahkan sudah banyak warung disana. Untuk tiket masuknya perorang dewasa di bandrol 10.000/orang dan 5000/orang untuk anak-anak. Untuk par