Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Kembang Tahu yang Bertahwa

Gambar
Tahwa bisa juga Tauwa atau juga Tauhue sebuah camilan kecil yang bersal dari warga Tionghoa. Mengapa bernama kembang tahu memang dasar pokok bahan utamanya adalah tahu atau lebih tepatnya bentuknya seperti pudding tahu . Dihidangkan dengan kuah jahe manis hangat, da nada pula yang menambahkan dengan kacang hijau. Cocok saat musim hujan seperti ini di tubuh langsung hangat. Jadi makanan ini bukan asli Indonesia. Dulu saya mencarinya susah kini tak perlu susah sudah banyak pedagang kaki lima yang menjualnya di depan toko-toko yang tutup. Di Mojokerto sendiri di jalan Majapahit kiri jalan lebih tepatnya di depan optic Fajar. Buka pukul 21.00 sampai habis. Untuk menikmati semangkok Tahwa kalian hanya merogoh kocek 6.000 saja.

Ketika Surabaya Bernuansa Jepang

Gambar
Melihat bunga sakura memang cantik dan segera ambil ponsel untuk mengadikan momen bukan. Perjalanan ke Jepang memang harapan untuk semua yang ingin berfoto dengan bunga Sakura. Dan untuk kalian yang ingin mengabadikan momen ala bunga Sakura tanpa perlu ke Negeri Jepang, cuup datang ke Surabaya setiap bulan November ya Bungan Tabebuya yang mirip dengan Sakura, jangan berkata bahwa Sakura beneran loh! Temen-temen pasti betah melihat bunga yang berjatuhan sepanjang jalan dengan berwarna pink dan putih. Tahun lalu aku sempat melihat keesokannya aku ingin mengabadikan momen eh bunganya udah hilang alias gugur semua terkena hujan angina, dan aku harus menunggunya tahun ini, tepatnya di bulan November. Aku sempat lupa, bahwa ini sudah November, aku sempat chat Yohan temanku yang di Surabaya apakah sudah bermekaran di sana, dan akhirnya bermekaran, karena aku taut kehilangan momen ini dan harus nunggu tahun depan langsung besoknya cus oteweh, memang tidak banyak seperti awalnya waktu berm

Alun Alun Utara Jogjakarta

Gambar
Sepulang marathon istirahat sejenak di hotel, bangun – bangun mandi dan bergegas untuk packing barang – barang. Emang pengen segera bergegas check out karena aku sendiri udah gak betah dengan penginapan yang menakutkan bin seremnya gak ketulungan itu guys. Udah gak sesuai dengan pesanan fasilitas yang di aplikasi itu gak ada dan gak disediakan banget. Anjing kan? Okeh bergegas ke jogja jemput Dani, laper banget sih belum ke isi nasi sama sekali dan ngantuk super melanda karena semalaman gak bisa istirahat full. Sampai di Jogja ternyata Dani udah ke malioboro duluan buat ngebet beli batik dan oleh – oleh. Akhirnya gas mobil menuju malioboro. Pas sampek depan parkiran Abu Bakar Ali gue langsung di tilang yang menurut aku sih gak salah apa-apa anjir bangsatnya double. Dia gak minta siding Cuma minta duit aja 100.000 mbohh wes aku capek dan menggeruti sepanjang perjalanan. Terbesit parkir di belakang Ramayana Mall Malioboro aku lebih memilih jalan kaki sambil nahan sakitnya kaki setelah

Sistem Ballot Pertama di Dunia Lariku pada Borobudur Marathon 2019

Gambar
Mulai tahun ini sistem ballot dimulai, dimana sistem tersebut adalah dengan sistem undian, jadi seluruh peserta akan mencoba mendaftar terlebih dahulu dan jika menang undian melanjutkan dengan validasi data nomor BIB dan pembayaran race untuk mendapatkan semua fasilitas racepack. Dan Alhamdulillah tahun ini aku mendapatkan ballot di kategori 10K. yang sebelumnya merasakan ragu 10K d Surabaya Marathon. Aku persiapkan segala tujuanku untuk 17 November 2019 kemarin mulai dari jauh – jauh berbulan – bulan. 4 orang kita yang berangkat awalnya hanya aku di kategori 10K, Freng dan sukron di Kategori FM, dan Sis si bawel gak dapet ballot, ku piker dia sedang berbohong karena gak dapat. Beberapa bulan berikutnya dia ngabarin kalau dapat ballot dari hasil gantiin punyanya temen si Freng. Pas H-seminggu tiba-tiba Sukron gak bisa ikut karena ada meeting mendadak di kerjaan. Dan tetep berangkatlah kita bertiga dengan Freng dan Sis di kategori FM and last aku masih bertahan dengan 10K. perjalanan

Dinginnya Mlang untuk Semangkok Bakso Hangat

Gambar
Hem siapa sih yang gatau makanan bulat dari daging sapi di campur tahu, mie bihun atau mie kuning, gorengan, bawang goring, dan potongan seledri dalam satu mangkok panas yang paling enak buat dampingan saat musim hujan tiba seperti ini. Ini blog pertamaku membahas tentang makanan, sebetulnya aku suka eksplore makanan dari awal aku kenal dunia traveling tapi jarang aku tulis, kemaren daripada nunggu pembaca bosen dimana aku berkelana berikutnya, jadi aku memutuskan untuk menulis makanan yang aku icip icip, tapi untuk ini aku lebih mengutamakan makanan khas asli Indonesia ya temen, dan hebatnya aku harus datang ke tempat makan dan cobain langsung. Kalau perlu aku harus ke daerahnya dan atau pelosoknya langsung. Jadi sekalian traveling dan menggendut hehehhe. Ok sekarang focus ke baksonya ya…. Aku lagi hobi ke Malang entah dengan alasan atau tanpa alasan kadang Cuma nongkrong di café terus balik. Hal wajib saat aku ke Malang adalah makan baksonya yang ada di stand Alun-alun Kota Wisata

Air Terjun Mirip Suasana Jepang tapi Gatau Namanya Apa?

Gambar
Sepulang dari Sumber Biru Wonosalam aku melanjutkan perjalan menuju Kota Wisata Batu dengan lewat Kandangan dan Pujon. Setelah sampai alun alun Batu kebiasaan beli camilan banyak terus di makan dan kenyang pulang hehehe. Mungkin itu kenapa aku genduttsss ya hem!! Pulangnya kita melewati arah Cangar. Sampek di Sendi warung warung nasi jagung yang terkenal dengan rest area sendi itu aku berhenti untuk ke toilet. Selesai urusan dengan toilet ku tengok arah kiri ada jatuhan air yang cantik banget. Bukan air terjun memang tapi aku bisa bilang ini air terjun yang gatau namanya apa. Kecil tapi alirannya cukup deras. Mungkin aliranya dari sungai atas yang ada di pinggir jalan Cangar dan turun di antara pohon bamboo yang memiliki keindahan sendiri. Gak perlu bayar kok kan ini masih ada di kawasan sendi kiri jalan pas arah mau tanjakan menuju Cangar. Dekat toilet pojok deh yakin.  Jangan coba coba Tanya google maps deh gak bakalan ketemu malah ketemu yang air terjun yang watu ondo atau watu

Sumber Biru Cafe Sungai yang Lagi Naik Daun

Gambar
aku harus mengakui bahwa menuju tempat ini adalah keduanya baru bisa ketemu lokasi pasnya dimana. Yang pertama sempet nyerah banget akhirnya pindah ke tempat lainnya mirisnya sangatkan. Yang kedua juga awalnya takut kecewa tapi sebelumnya sempat Tanya temen yang udah pernah kesana. Sebagian orang belum tau apa sih Sumber Biru di Jombang yang sering disebut – sebut itu. Nah jadi begini nih temen-temen Sumber Biru adalah café yang kini lagi rame di perbincangkan karena beda dari dari café-café lainnya. Interior yang bernuansakan alam langsung menjadi daya tariknya sendiri. Dimana kursi kursi kayu tempat duduknya dan mejanya di gabung dan di tanam di tanah yang ada di dalam aliran sungainya. Jadi kalau mau makan aitau sekedar nongkrong kita wajib tuh nyemplung ke sungainya. Gak deras sih tapi gatau kalau hujan. Aliran sugai yang dingin dan pemandangan yang sejuk dengan pepohon yang rindang membuat kesan betah. Warung warung yang disediakan juga dari bamboo bamboo dengan ornament klas

Warna Warni Lampu Cantik di Festival Lampu Sidoarjo

Gambar
buka review beranda google nemu acara Festival Lampu di Sidoarjo tepatnya lokasinya gabung dengan kawasan wisata kuliner Arum Dalu Juanda di Desa Semambung, Gedangan, Sidoarjo. Tapi sempet aku search untuk menggali info lebih lanjut tentang Festival Lampu tersebut masih muncul yang berada di Makassar, sampai mulai kepo – kepo by instagram tetep yang keluar Makassar. Memang belum banyak yang tau tentang event yang di Sidoarjo. Waktu berkunjung langsung aku gak masuk ke arena dulu au lebih memilih duduk dan beli camilan di angkringannya, setelah kenyang aku membeli tiket masuk. Tiket masuknya sendiri seharga 20.000 perorangnya tidak ada perbedaan tiket weekend or weekdays ternyata. Untuk anak di bawah 10 tahun dan orang tua diatas 65 tahun  gratis tiket masuk. Setelah membeli tiket aku masuk arena gemerlap warna warni lampu dengan berbagai ornament menyambutku, sedikit ramai memang. Aku juga gak bawa kamera dengan eksistensi bagus sih Cuma bawa iPhoneku doank, jadi disitu mikir du