Dazzling Travelers

Meningkatnya berbagai sumber penyakit dari kebiasaan buruk, banyak pula yang ingin membangkitkan semangat lewat event agar kita tidak malas menjaga kesehatan. Lewat tema Indonesia gerakan sehat, Le Minerale hadir melalui water run. Biasanya yang diadakan di Jakarta kini khusus tahun ini hadir di kota Surabaya. Mumpung ada kesempatan emas ini aku gamau melewatkan. Dan bertepatan kerja masuk malam juga dan ada temannya si Hendra aku mencoba mendaftarkan diri. Biasanya lari sendiri, kini lari bareng teman-teman sambil main air. Dan jaraknya juga gak terlalu jauh sih. Kategori yang ditawarkan ada beberapa pilihan mulai dari jarak 2k untuk kategori family run dan 5k untuk water run yang sesungguhnya semuanya akan merasakan sensasi water gun fight dan cek kesehatan gratis dari gabungan ikatan dokter Indonesia yang di hadiri oleh Dr. Riesa Subroto (host dr. OZ). Untuk venue surabaya di Grandy City. Harganya pun juga bervariasi mulai dari 125.000 sampai 275.000, sudah mendapatkan t

Bukan liburan kali ini, karna mager cari tempat nongkrong yang asyik sambil lihat senja. Aku coba kesini sempat penasaran sih karna lihat foto temen-temen aku sebelumnya. Pas libur sehari akhirnya nekat kesana minta temeni si Jojo. Ya habis mampir ke resto jepang langsung kebut kesana. Sampai sana masih bingung karna jalanannya searah dengan pelabuhan Tanjung Perak. Banyak container dan truk besar juga penumpang yang sedang menunggu kapal di pintu – pintu gate. Jika berkunjung kesini jangan kaget banyak penumpang yang tidur di lantai – lantai. Mereka sangat nyaman. Kita tinggal naik eskalator atau lift saja ke lantai dua. Sampai di lantai dua masih ada ruang tunggu penumpang, jika pagi hingga sore yang kita lihat adalah lautan lepas yang yang cantik. Kita mulai menaiki eskalator kedua kita harus naik ke lantai 3 untuk sampai tempat yang kita tuju. Tiket masuk perorang cukup membayar 10.000 saja sudah plus air mineral. Di lantai 3 berupa area food court, live musik jika di

Berada di bawah kaki gunung Wilis, gereja sekaligus goa Maria ini memiliki sisi tersendiri saat berkunjung, wisata religi atau sekedar ingin belajar sejarah. Awal untuk kesini ragu banget karna si sahabatku Yohan yang beragama nasrani tidak bisa ikut dan mengawal perjalananku ke Gereja. Disisi lain aku muslim juga Aini berjilbab. Entah sebelum kesana Aini memutuskan untuk melepaskan jilbabnya, konyol memang, aku gatau alasan dia kenapa lepas jilbab, demi aku atau emang takut juga sama kayak aku. Tapi pas sana pengen ngomel-ngomel juga sih, karna disana banyak yang berjilbab untuk sekedar tau sejarahnya atau sekedar hunting foto. Tapi hanya sampai aula saja tidak sampai masuk area goa maria dan air suci, karna disana terdapat umat nasrani yang melakukan peribadahan. Jadi saran kalau traveler mau kesini ya usahakan jangan sampai mengganggu kegiatan beribadah mereka ya. Sayangnya waktu kesana area goa Maria sendiri dalam proses perbaikan jadi masih ada alat kontruksinya yang men

Dulu terawat kini sudah tak lagi mungkin ini kata yang pas saat harus mengulas sumber bulu di Tosaren, kecamatan Pesantren, Kediri ini. Mengapa tidak dulu sangat terawat dan terdapat retribusi. Kini mulai sepi, kotor, semua fasilitas rusak pula. Banyak yang enggan kesini karna dilihat dari kejauhan saja sudah terlihat kotor juga kumuh, warga yang kesini hanya sekedar lewat begitu saja. Dulu setiap malam satu Suro pasti disini diadakan pagelaran Wayang Kulit. Konon mengapa namanya sumber bulus, cerita dari warga setempat, seorang Raden Panji yang menemukan sumber yang jernih juga bersih terdapat bulus (kura-kura besar berwarna putih) di dalam kolam atau sumber ini. Walau musim kemarau sumber ini di kenal tidak pernah mengalami kekeringan. Banyak warga yang takut karena keberadaan bulus itu, sebab terkadang bulus itu banyak bermunculan terkadang tidak ada secara tiba-tiba tanpa ada jejaknya. Ya saya harap sih ada perbaikan lagi dari pemerintah terutama dinas pariwisata

Mendengar sumber ini mungkin masih alami dan percaya bahwa mandi disini akan kaya juga diberikan kesembuhan. Tapi ketika belok kesini mungkin kalian gak akan percaya bahwa tempatnya sudah di renovasi dengan baik. Tidak hanya sumber yang alami disini juga kolam buatan untuk anak-anak maupun dewasa. Khusus sumber ini gak gratis loh untuk parkir mobil 5000, parkir motor 2000, dewasa 8000, dan anak-anak 5000. Tapi masih cukup terjangkau bukan. Sumber ini paling rame diantara sumber lainnya. Awalnya sumber ini sama seperti sumber-sumber sebelumnya yang saya ulas, kegunaan awalnya hanya air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Kini kolam yang alami itu terdapat ikan kecil yang biasa terkenal dengan ikan terapi yang akan memakan sel kulit mati. Nah darpada terapi di kota besar seperti Mall perjamnya yang harus membayar 50.000-100.000 mending kesini aja ya kan? Jadi kalau punya keinginan mandi di sumber alami atau buatan kesini aja, selain murah banyak aktivitas yang

Tujuan lainnya ialah menuju sumber cakarsi yang berada di daerah cakarsi. Sumber ini biasanya dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari dan mengairi persawahan mereka. Alasan kenapa banyak yang belum tau sumber ini adalah lokasi yang berada di dalam perkampungan, ditutupi pepohonana besar rindang, juga semak-semak banyak, tapi bagi traveler blogger seperti saya apapun yang aku denger bakalan aku jelajahi sih heheh. Sedikit ganas jadi perempuan yang haus dan keponya kebangetan. Tapi untuk saat ini banyak yang sudah tau tentang lokasi ini karna sudah diresmikan oleh Walikota Kediri dan sudah pernah diadakannya sebuah bazar juga musik. Tidak perlu khawatir sini sudah banyak yang jualan kok, soal lapar dan haus jangan takut. Masih sama beberapa sumber seperti ini banyak yang tidak dipungut retribusi apalagi parkir. Gratis deh pokoknya. Uniknya kepercayaan warga setempat yang mengatakan bahwa air ini tidak pernah kering walau musim kemarau sekalipun, biarpun sedikit tetap

Hampir mirip seperti bendungan tapi ini bukan sekedar bendungan, warga setempat mengenalnya dengan sumber jiput, ada 3 lokasi sumber ; yang pertama berbentuk seperti bendungan yang ini memang ukurannya besar daripada yang lain, yang kedua berupa seperti aliran sungai, sayangnya waktu saya kesana aliran sungai sedang tidak begitu mengalir juga yang disayangkan adalah adanya beberapa sampah dipinggiran, nah kalau yang ketiga ini berupa seperti kolam ikan tidak terlalu besar dan juga bisa dipancing. Banyak warga setempat yang kesini untuk sedekar berfot dan ada warung – warung juga permainan anak-anak seperti odong-odong. Ada pula yang melakukan aktivitas lainnya seperti bersepedah untuk menuju sumber ini. Tidak ada loket untuk retribusi ataupun parkir, ya mungkin tujuan yang lain adalah murah kali ya. Warga setempat juga percaya bahwa air disini sangat sakral. Terletak di kelurahan Rejomulyo kecamatan Pesantren kota Kediri. Mereka percaya bahwa Sumber Jiput merupakan sebuah ma