Dazzling Travelers

Sebentar lagi puasa ya, mungkin bakalan libur ngeblog dan ngevlognya jadi anggap aja ini tulisan terakhir, maksutnya terakhir sebelum vacum selama bulan suci Ramadhan. Bukan terakhir dari perjalanan traveling kok. Okeh lanjut kali ini saya ingin sekali snorkeling intinya menyelam di laut. Aku milih ke pulau madura. Setelah kepo di sebuah akun di instagram aku langsung chat admin dan melakukan proses pembayaran. Karna tim bakayaro Cuma aku, Wiwin, Sari saja aku ngajak temen kampus si Fredo. Setelah melakukan proses Dp untuk open trip, tiba-tiba si Fredo membatalkan secara sepihak nah disitu aku mulai bingung, akhirnya aku coba kontak semua teman-teman. Akhirnya ada yang mau dan relain cuti sehari gak kerja, yaps akhirnya Bahrudin yang jadi partner sekaligus gantiin bangku yang udah aku pesan, daripada gak kosong dan hangus sayang banget kan. Jumat malam tanggal 11 Mei aku dan wiwin setelah pulang kerja kita packing dan berangkat ke Surabaya, sampai di Surabaya kami nunggu Bahrudin

Membutuhkan waktu 4 jam dari Surabaya menuju Sumenep Madura, dan bertambah kurang lebih membutuhkan 2 jam waktu untuk penyeberangan menuju gili Labak.   Karna ombak terlalu besar dan yang kita naiki bukan tipe akomodasi seperti kapal feri jadi terkena ombak sedikit terasa mual, pusing, jadi banyak dari teman-teman yang merasakan hal tersebut. Dan membuat jadi tidak semangat liburan apalagi melakukan kegiatan snorkeling. Sesampai di gili labak aku dan teman-teman sempat beristirahat sembentar menghilangkan pusing di kepala. Setelah sedikit mendingan kami mengikuti breafing persiapan untuk melakukan kegiatan snorkeling. Setelah istirahat dan menikmati kelapa muda juga istirahat, kami bermain ke belakang tempat penginapan. Memang disana ada beberapa rumah yang di tempati penduduk yang ada di Gili Labak, memang mata pencaharian mereka hanya nelayan, jualan di rest area Gili Labak. Tapi daripada pantai tempat bersandarnya kapal kita tadi dibelakang rumah penduduk pantainya lebih

Lagi di Situbondo dan mau ke arah pasir putih kurang lengkap jika tidak mampir untuk berfoto fi tugu 1000km anyer panarukan ini. Berada tepat di sisi kiri jika dari arah alun-alun Situbondo sebelum tikungan tajam  Wringinanom, Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68351 .  Monumen 1000 Km Anyer Panarukan menjadi penanda untuk mengenang sejarah pembangunan jalan raya di masa pemerintahan Gubernur Jendral Herman Williem Daendles. Menurut beberapa sumber sejarah, pembangunan jalan sepanjang 1000 kilometer dari Anyer hingga ke Panarukan tersebut, memakan waktu selama satu tahun yaitu dari tahun 1807-1810   pada silam. Merupakan waktu yang singkat dengan capaian pembangunan jalan yang begitu panjang, hal ini tidak lepas dari kekejaman tangan besi Gubernur Jendral Daendles yang tak kenal ampun dalam mempekerjakan pribumi dalam pembangunan jalan ini. Ribuan orang menjadi korban hingga meninggal dunia karena dipaksa dan diperlakukan tidak manusiawi dalam bekerja. Banyak diantaranya men

Berkunjung ke situs sejarah seperti candi mungkin hal biasa, bagaimana jika candi yang kita kunjungi terdapat kolam ikan yang cantik, bisa untuk berendam manja, dan juga bisa mengeluarkan air yang tiada habisnya dan lebih hebatnya airnya setara dengan air zam-zam? Penasaran bukan? Hanya ada di    Seloliman, Trawas, Hutan, Mojokerto, Jawa Timur 61375 tepatnya di pertirtaan candi Jolotundo dan masih di bawah kaki gunung Penanggungan. Pasti kebayang kan dinginnya airnya gunung yang bisa merefresh otak pas lagi penat?  B angunan Patirtan peninggalan Raja Udayana dari Bali diperuntukan bagi Raja Airlangga setelah dinobatkan menjadi Raja Sumedang Kahuripan . memiliki sumber mata air kualitasnya terbaik setelah air zam-zam atau nomer dua dunia. Tak pelak, masyarakat Mojokerto maupun luar Mojokerto, banyak datang untuk melakukan ritual dan mengambil air dipercaya memiliki banyak khasiat ini. Terdapat dua sendang (tempat mandi) berdindingkan batu, di sisi kiri dan sisi kanan, berukuran 2x2 m

Masih di kawasan Tretes. Tidak asing dengan air terjun satu ini. Air terjun kakek bodo berada di  Jl. Taman Wisata No.541, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur 67157 . Jam buka mulai pukul 07.00 hingga 16.00. dari pintu gerbang kawasan Tretes tidak jauh nanti tepat dikiri jalan akan ada tulisan besar dan langsung belok kita sedikit menanjak. Untuk mobil dan motor yang akan berbelok ke kawasan air terjung ambil aba-aba sebelum full gas motor.  Sumber air terjun ini berasal dari Sungai Kaligetik. Tepat dibawah curahan air terjun terdapat sebuah kolam alami dengan kedalaman 1 hingga 5 meter.   Fasilitas disini sudah lengkap mulai dari area parkir, tempat bermain anak, kamar mandi, mushola, juga tempat untuk sekedar membeli minum juga makanan, sebelum masuk di area loket juga tersedia camping ground mini untuk yang ingin sedekar berkemah. Di kwasan ini juga ada makam kakek bodo, bukan hanya liburan di kawasan air terjun saja kita juga bisa berwisata religi disini. Tiket masuknya sendiri peroran

Diajakin mendaki gunung welirang untuk ketiga kalinya. Sempat ingin menolak tetapi semua teman-teman memaksa untuk minta diantarkan. Akhirnya dengan berat hati aku berbicara iya. Memiliki ketinggian 3156 mdpl dan kita memilih jalur via tretes yang terkenal dengan trek bikin nangis. Hari dimana keberangkatan telah di mulai, kami berempat pergi sekitar pukul 09.00 menuju basecamp. Sampai di basecamp tidak terlalu lama karna kita mengambil jalur arah Pacet lalu arah Prigen dan naik sedikit sudah memasuki kawasan Tretes sedikit menghemat estimasi waktu. Sampai di pos perijinan kami mulai sibuk mengurus semua perijinan juga mengecek kembali peralatan juga logistik. Setelah semua di rasa cukup kami bergegas berjalan tidak melewati jalana belakang hotel surya kami lebih memilih hutan yang di belakang pos perijianan guna menghemat waktu kembali. Karna lebih cepat sampai di pos pet bocor atau warung mak. Di atas pos pet bocor mulai jalanan yangmenyiksa dengan bebatuan yang terkadang berpinda

Maunya sih free schedule, tapi kaki ini tiba-tiba ingin jalan-jalan. Dapat DM dari si Wiwin dianya pengen nanjak ke gunung yang pendek. Akhirnya di otak terbesit ke Tulungagung aja, malamnya aku ke stasiun untuk membeli tiket sekalian tiket PP. Pas tepat di hari sabtu setelah pulang kerja langsung jemput wiwin dan packing, packing selesai dan kami beristirahat sejenak sambil menunggu 12.00 wib. Setelah bergegas kami memesan go car untuk mengantar kami sampai stasiun Mojokerto. Di stasiun Mojokerto kami harus menunggu Hendrik sebelum boarding pass. Hampir ketinggalan Hendrik pun datang, untuk kereta sempat delay jadi kami sedikit nyantai. Selama perjalanan kami saling cerita satu sama lain, hingga akhirnya kami sampai pada stasiun Tulungangung tepat pukul 16.00 wib. Kami memilih mencari makan juga memenuhi logistik, setelah itu kami memasang grab untuk mengantarkan kami hingga pos perijinan. Sebelum ke pos perijinan kami mampir ke rumah juru kunci gunung budheg di rumah bapak Trimo

masih menjadi andalan dan kadang orang yang berkali-kali kesini pastinya bosen hahaha. Ketika sebut lokasi ini siapa yang tidak tahu sih, gak bakal asing deh kalau kesini. Sayang yang sering mampir kesini gak pernah bosen karna selalu banyak perubahan mulai dari fasilitasnya juga pemandangannya. Banyak spot foto yang gemesin banget, apalagi pas sunrise atau sunsetnya. Spot utama masih berkesan di jembatan menuju tengah laut dengan gazebonya.

Masih membahas tentang seputar destinasi wisata di Jember. Jika di blog lalu saya membahas tentang pantai payangan, kali ini juga satu lokasi dengan pantai payangan, yaitu teluk love nya. Penasaran gimana keindahaannya, tak perlu mendaki jauh dan tinggi kok, cukup mendaki 5 menit kalian udah sampaek di bukit dan memang jika dari sisi bukit sebelah timur tepatnya kita akan melihat teluk yang berbentuk menyerupai bentuk love. Katanya sih  barang siapa yang datang bersama pasangan atau menyatakan perasaan cinta di Teluk Love ini, hubungan yang dibina bisa langgeng sampai dengan pelaminan dan kakek nenek. Nah, Anda yang sedang dalam perjuangan untuk menakhlukkan si jantung hati, bisa Anda coba untuk mengajak serta pasangan ke tempat ini . Sebelum mendaki bukit ini kalian akan bertemu dengan loket destinasi cukup membayar 5000 perorang dan parkir motor hanya 3000 saja. Karna tangga menuju sisi bukit untuk melihat view tidak ada tempat untuk berpegangan, kalian bisa meminjam tongkat kayu