Gunung Budheg 585 MDPL

Maunya sih free schedule, tapi kaki ini tiba-tiba ingin jalan-jalan. Dapat DM dari si Wiwin dianya pengen nanjak ke gunung yang pendek. Akhirnya di otak terbesit ke Tulungagung aja, malamnya aku ke stasiun untuk membeli tiket sekalian tiket PP. Pas tepat di hari sabtu setelah pulang kerja langsung jemput wiwin dan packing, packing selesai dan kami beristirahat sejenak sambil menunggu 12.00 wib. Setelah bergegas kami memesan go car untuk mengantar kami sampai stasiun Mojokerto. Di stasiun Mojokerto kami harus menunggu Hendrik sebelum boarding pass. Hampir ketinggalan Hendrik pun datang, untuk kereta sempat delay jadi kami sedikit nyantai.
Selama perjalanan kami saling cerita satu sama lain, hingga akhirnya kami sampai pada stasiun Tulungangung tepat pukul 16.00 wib. Kami memilih mencari makan juga memenuhi logistik, setelah itu kami memasang grab untuk mengantarkan kami hingga pos perijinan.
Sebelum ke pos perijinan kami mampir ke rumah juru kunci gunung budheg di rumah bapak Trimo. Setelah sudah ijin kepada bapak Trimo kami lanjut ke pos perijianan, sampai pos perijinana kami check kembali peralatan juga logistik juga mengurus ijin pendakian.
Tepat pukul 22.00 wib kami melanjutkan perjalanan sampai plakat huruf besar bertuliskan gunung budheg, yang terkadang mati terkadang hidup lampu di bawah tulisan, hampir lama berhenti kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan yang melelahkan dengan di dampingi banyak tali – tali karna jalurnya yang ektream.
Sampai di punggungan yang pertama kita tidak naik hanya melipir, tapi tetap berhati-harti karna sebelah tebing cukup curam. Setelah sukses melipir kita harus melewati punggungan dan dengan sensasi melipir batuan cadas, kali ini tidak ada tali tapi pinggiran masih ada besi yang hampir putus. Belum selesai sampai disini kita masih harus menemui tanjakan lagi yang bertali hingga sampai bertemu lampu dan tempat yang sedikit landai dan menemui beberapa tenda. Karna sedikit penuh dan sebagian ada kosong dan angin sangat kencang kami memilih membangun tenda di beberapa pohon. Mendirikan tenda dan mulai ibadah ngopi, setelah itu kami bergegas untuk beristirahat.
Keesokan paginya kami masih sempat ngopi sebelum summits. Perjalanan summits kami harus turun dan dan harus menaiki jalur dengan kemiringan 80 derajat dan sampailah kita pada puncak utama.
Dan sekilingnya kita bisa menikmati kota Tulunggagung yang cantik sekali. Berfoto, dan menikmati dingin juga sunsire yang bagus sekali. Setalah itu kita kambali turun dan bergegas membersihkan juga membereskan tenda kembali untuk turun. Setelah sampai pos perijinan mengambil KTP yang sebagai jaminana saat kita mendaki juga membersihkan diri
. Setalah dirasa cukup kami memesan grab kan kembali ke stasiun Tulungagung, sempat delay sejam akhirnya kami pulang dan kembali di Mojokerto tepat pukul 17.35 wib. Karna keburu ngantuk yang nggak tertahankan aku dan wiwin memesan go car dan si Hendrik pulang motor andalan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kue Pasung dalam Mitoni Adat Jawa

TEMPAT MAKAN VIEW SAWAH (KOPI TELU PANDAAN)

Es Janggelan atau Cincau Hitam?