Candi Gedong Songo yang Ternyata Punya Lima Kawasan Menjadi Misteri

Menuju area candi gedong songo berasa menuju puncak Bogor, jalanan yang macetnya susah terurai dan menanjak membuat jenuh, untung naik motor jadinya aku bisa ambil jalanan pintas lewat kampong warga dan persawahan. Hingga merasakan lokasi parkir baik motor atau mobil penuh dan sesahnya sekali. Berada di lereng gunung ungaran desa Krajan Kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.
Tiap aku mengunjungi candi baru kali ini menuju lokasi candi harus mendaki bukit dulu, ngos-ngosan dulu, dan jalurnya yang lumayan antre karna berfoto yang gentian. Ada yang masih membuatku bertanya sampai saat ini namanya candi gedong songo tapi kompleksnya hanya ada lima dan kemanakah yang empat? Udah gak mungkin berhitung jumpah candinya juga karna jalanan yang panas dan harus menapaki bukit ngos-ngosan jadinya pengen cepet cepet turun dan menyelesaikan rute. Tiket masuknya hanya 10.000 perorangnya. Dalam kawasan candi gedong songo tidak hanya candi ada tempat untuk arena makan atau minum, taman rumput untuk istirahata bahkan piknik. Banyak ibu-ibu yang menjajahkan persewaan tikar untuk menikmati pemandangan sekitar. Untuk kalian ingin berkeliling tanpa perlu capek berjalan kaki disini bisa berkeliling dengan paket berkuda tentunya dengan pemandunganya ya gak sendiri.
Dekat dengan arah menuju lokasi kawasan candi 4 dan 5 kalian akan menemukan pemandangan alam yaitu sumber air panas sekaligus belerang yang cukup menyengat. Beberapa memang diberikan pembatas agar warga nekat untuk foto terlalu dekat dengan kawasan bahaya. Karna kawasan candi 1,2,3 sangat ramai aku belum beminat untuk berfoto awalnya. Akhirnya di persimpangan arah kawasan candi 4 dan 5 aku lebih menetralkan energy dengan minum sambil menikmati sisi perbukitan. Setelah terkumpul aku melanjutkan ke kawasan 4 dan ternyata lumayan jarang pengunjung karna kawasan yang sedikit menanjak. Setelah berfoto puas aku langsung ke kawasan 5 dan sekalian turun di jalur yang berbeda. Di kawasan 5 juga cukup sepi karna banyak orang yang lebih memilih kembali melewati jalan sebelumnya. Memang jalan turunku bukan jalanan pengunjung melainkan jalanan arah yang naik kuda. Ya gak masalah sih asalkan pas kudanya lewat harus minggir sih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kue Pasung dalam Mitoni Adat Jawa

Es Janggelan atau Cincau Hitam?

Pendakian Gunung Kelud Melukai Kakiku