Mendaki Gunung Andong Tanpa Plan


Berenca ke Yogyakarta tepatnya ke Sleman memang menjadi tujuan awal menghadiri pernikahan sahabat yang biasa ke gunung bareng saya. Sepulang kerja shift malam saya langsung mengambil peralatan dan bergegas untuk segera pesan ojek online untuk menuju stasiun. Setelah pesanan ojek online datang langsung pergi menuju stasiun. Langsung menuju area boarding pass tiket, pemeriksaan tiket dan tinggal menunggu kereta datang.
Beberapa jam dan sempat tertidur di dalam kereta, tepat pukul 16.30 sampai di stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Nunggu jemputan mas Sigit di depan stasiun, dan akhirnya di jemput dengan sedikit suasana mendung juga sekaliagus hujan rintik. Tak perlu lama aku dan Mas Sigit langsung membelah jalanan Yogyakarta, masih dimulai dengan hal yang sama melewati jalanan Malioboro dan Tugu Yogyakarta. Karna aku ngerengek kelaparan sebelum perempatan menuju Godean Sleman kita berhenti ke sebuah angkringan yang lumayan gede dan suasana klasik banget sampek membuat aku betah.
Makan di angkringan berakhir tapi karna terbawa suasa jadi sempet ngobrol banyak sih! Mulai dari acara malam di hajatan rumah Mass Kus yang sedang menikah. Ternyata acaranya suma sederhana tidak mengundang banyak teman hanya mengundang teman-teman dari Kerangka Langit termasuk saya orang yang terjauh dan berasal dari luar Yogyakarta. Karna menurutku acara gak makan waktu banyak jadi gak salah juga kan membuat plan b untuk melanjutkan perjalanan petualangan kemana gitu mumpung libur dan mumpung pulang ke Yogya juga kan.
Dari ngobrol sana sini akhirnya nemu jalan keluar kalau plan setelah datang di acara nikah adalah mendaki gunung andong, dan aku fix mengiyakan kita bergegas bayar ke kasih dan melanjutkan menuju rumah mas Kus. Sampai di rumah mas Kush al yang pertama yang jadi pandangan pertama adalah tempat photoboot dengan kosep pendakian. Langsung minta foto di situ hehe. Setelah ngobrol dan sempat dijamu makan malam, kita ngobrol kalau rencana selanjutnya adalah mendaki gunung Andong. Dari situ aku juga gak bawa alat mendaki jadi ya pinjem alat-alat mereka, bahkan mas Kus dan mbak Nety ikut bantu packing dengan senang hati melepas kepergian aku dan mas Sigit menuju Gunung Andong.
Pukul 20.00 kita pergi dari rumah mas Kus sekaligus basecamp teman-teman Kerangka Langit. Sampai basecamp pendakian gunung Andong sekitar 22.00, menurutku lebih lama diperjalanan karna aku sempet belanja logistic dan berhenti dijalan untuk sekedar melepas kantuk di jalan. Sampai basecamp pendakian, setalah packing ulang dan dirasa cukup kita mengurus perijianan dan mulai trekking. Cuaca malam itu gak seru berkabut, semakin ke atas semakin berkabut, jadi lebih berhati-hati. Sampai pos Makam pukul 00.30 karna di dekat puncak tidak ada pohon sekaligus angina kencang, aku lebih memilih membuka tenda di area pos makam yang masih banyak pepohonan yang hisa melindungi dari angin. Tenda berdiri aku lebih memilih tidur sedangkan mas Sigit lebih memilih menikmati malam dan menyeruput kopi dan menghisap rokoknya.
Pukul 06.00 aku terbangun dan mas Sigit belum terbangun, aku coba bangunkan dan setelah bangun kita juga gak bawa logistic berupa makan pagi, kita hanya makan roti dan susu yang beli di supermarket kemaren malam. Memang sengaja kita gak bawa makan, karna kata mas Sigit di atas banyak warung yang menjual berbagai macam nasi. Karna itu kita bergegas ke puncak. Sampai puncak se,ua warung tutup alias tidak ada yang buka. Akhirnya zonk, puncak pertama yang aku tuju adalah puncak Alap-alap yang harus melewati jalanan menurun dan menanjak yang kanan kiri langsung jurang yang dalam, jadi kalian harus perlu berhati-hati. Karna puncak ini tidak terlalu ramai juga jadi bebas mau ngomong dan ngingau kalau gak malu juga sih. Setalah dirasa cukup aku kembali ke ke tenda dan melewati puncak utama yang bernama Andong Peak dengan total ketinggian 1726 mdpl. Banyak tali di sekitar puncak utama dikarekan banyak pendaki entah pemula atau lainnnya yang membangun tenda seenaknya. Jadi tidak dikasih berkesempatan foto untuk yang lain. Jadi aku masih miris soal itu sih.
Setalah menikmati sebentar aku kembali menuju tenda. Sampai tenda langsung bongkar dan segera turun. Oh ya untuk kesediaan air di pos 3 ada air walau keluarnya Cuma sedikit ya, tetap bijak menggunakan air dan jangan lupa bawa turun semua sampah kalian, kalau makan pemen dan ngerokok putung dan sampahnya di taruh wadah ya jangan dibuang sembarangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kue Pasung dalam Mitoni Adat Jawa

TEMPAT MAKAN VIEW SAWAH (KOPI TELU PANDAAN)

Es Janggelan atau Cincau Hitam?