Kecewa sama airnya tapi tetap menikmati Air terjun Alap-alap Pasuruan Jawa timur

Bulan ini agenda sebetulnya adalah climbing via veratta di Trenggalek. Tapi karna pas liburnya di tanggal 9 pas hari minggu juga akhirnya kepikiran buat camping sederhana. Ya itung-itung kangen tidur tenda hehe. Tanggal 8 malam sepulang kerja langsung packing terus jemput Yohan dan langsung cus ke kos si Wiwin. Setelah jemput si Wiwin langsun belanja di supermarket. Karna besok siang sudah balik jadi kita gak bawa logistik terlalu banyak jadi langsung bungkus nasi goreng krengsengan besoknya bisa di angetin. Nah setelah itu kita langsung otw basecamp pendakian gunung Arjuno Welirang via Tretes, tapi kita gak ke gunungnya loh ya tujuan kita ke bumi perkemahan kakek bodoh.


Sebelum mulai perjalanan kami menyempatkan untuk membeli jagung bakar untuk di makan di depan tenda sambil melihat bintang. Nah setelah jagung kita matang, kita menuju gerbang pendakian. Karna tujuan kita bumi perkemahan jadi bayar retribusinya beda sama pendakian gunung. Perorangnya kita bayar 20.000 mengisi biodata dan meninggalkan salah satu KTP kita. Nah dari loket pembayaran sampai bumi perkemahan hanya dibutuhkan waktu 20menit saja. Banyak sebagian yang camp membawa kendaraan mereka sampai atas, tapi tidak dengan kami, kita lebih memilih jalan jauh sajalah, biar kalori tubuh hilang.


Sampai bumi perkemahan memang ramai, kita mendirikan tenda di blok D, sebetulnya blok E lebih bagus bisa lihat bintang tapi besoknya pasti panas. Setelah membuka tenda, tidak jadi makan jagung dan malah tidur hehe saking ngantuknya. Keesokaannya kita bangung dan menghangatkan nasi goreng yang kita beli.
Setelah makan dan sedikit nyantai kita lanjut perjalanan eksplore air terjun alap-alap. Nah air terjun ini memang berada di bawah lereng gunung Welirang. Akses yang susah jadi jarang yang kemari, butuh waktu 30 menit menuju air terjun tersebut dari lokasi bumi perkemahan kakek bodoh.

Jalanan yang rimbun dengan pipa-pipa air sepanjang perjalanan sampailah kita pada air terjun yang namanya alap-alap. Perjuangan berat ketika melipir tebing dan harus memanjat bebatuan yang licin tanpa ada pegangan sama sekali, salah menginjak kita akan jatuh di dasar jurang.
Perjalan yang melelahkan memang dan harus dibayar dengan sebuah kekecewaan ketika air yang jatuh tidak terlalu deras karna musim kemarau. Tapi lumayanlah sudah terbayar lelahnya dengan mandi, setelah puas main air dan mandi kita kembali ke bumper dan bergegas pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kue Pasung dalam Mitoni Adat Jawa

TEMPAT MAKAN VIEW SAWAH (KOPI TELU PANDAAN)

Es Janggelan atau Cincau Hitam?